13 Disember 2011

SENYUM

Sepenggal Kisah Janggut Nabi

Dalam perjanjian Baitur Ridhwan , Quraisy mengutus utusan Urwah bin Masud ats-Tsaqafi. Ketika Urwah tiba di hadapan Rasulullah, dia berkata,"Wahai Muhammad, bagaimana pendapatmu jika engkau memusnahkan kaummu(yakni jika Nabi Muhammad memerangi kaum Quraisy), pernahkah engkau mendengar kisah orang Arab sebelummu yang membinasakan kaumnya? jika tidak demikian (yakni jika Nabi tidak memeranginya dan Quraisy yang menang), Sesungguhnya Demi Allah aku tidak melihat mereka (para sahabatmu) berasal dari satu qabilah. Sungguh aku melihat kumpulan dari banyak qabilah yang bisa saja lari dan membiarkanmu."Mendengar ucapan ini Abu Bakar emosi dan berkata kepada Urwah,"apakah kami akan lari meninggalkannya seorang diri?"

Urwah menyangkah bahawa para sahabat kerana terdiri dari qabilah yang beragam, mereka tidak memiliki ikatan yang kuat, sehingga akan mudah lari dari medan pertempuran. Urwah tidak tahu, kalau ikatan aqidah jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan ikatan kesukuan.

Urwah terus berusaha berbicara dengan Rasulullah dan setiap kali berbicara dengan Rasul, dia selalu memegang janggut Rasulullah sebagaimana kebiasaan kaum Quraisy ketika berbicara dengan pembesar mereka, sebagai ungkapan hormat atau cinta. Sementara Al-Mughirah bin Syu'bah yang berdiri di dekat Nabi dengan membawa pedang tidak suka melihat perbuatan ini. Oleh kerana itu, ia memukul Urwah dengan gagang pedang seraya mengherdik ,"lepaskan janggut Rasulullah !"

Pembaca yang budiman sungguh aneh orang yang mengaku Islam pada masa ini justeru lebih lantang ! mereka malah berani mengolok-olok  @ menghina janggut yang merupakan Sunnah Nabi ! Dimanakah kecintaan mereka pada sunnah ? Dimanakh kecintaan mereka pada Nabi ?.

Na'udzubillah... semoga kita termasuk orang yang mencintai Nabi dan para Sahabatnya dengan tetap istiqamah di atas As-sunnah.

Di sini Urwah mendapatkan pengajaran penting. Dia menyaksikan sendiri, bagaimana pengagungan, kecintaan dan ketaatan para sahabat pada Rasulullah yang luar biasa. Inilah yang diceritakan sekembalinya kepada kaum Quraisy, Ia mengatakan,"Wahai kaum Quraisy ! Demi Allah , aku pernah diutus ke banyak Raja. Aku pernah diutus ke Kaisar Kisra dan Najasyi, Demi Allah, aku tidak pernah melihat seorang penguasa pun yang diagungkan oleh para pengikutnya sebagaimana sahabat Muhammad mengagungkan Muhammad"

Sekian....

Muraji' : 
1. Shahih  Bukhary/al-Fath
2. Musnad Imam Ahmad


0 Komen:

Catat Ulasan