20 Ogos 2011

SENYUM

Batasan Waktu

Saat Jarak Tanpa Batas Tercipta

Sudut ruang yang begitu gelap

Samar terilhat pandangan mata

Menyingkap tirai makna kehidupan

Memandang keindahan tanpa batas



Ketika jarak tak lagi terlihat

Tersentuh yang tak terlihat

Ketika batas tak lagi berarti

Keindahan tak lagi berarti



Hanya ruang hampa tanpa batas

Berbisik kegelapan sedang menanti

Cemohan tidak lagi menjadi sekat

Saat tujuan yang nyata menanti



Semua berkata benar tentangnya

Saat dasar pilihan jadi ukuran

Tertutup sudah pancaran itu

Tanpa sadar sia-sia terdapati



Mencoba mengikuti langkah itu

Jiwa berontak berlari menjauh

Kesalahan sirna oleh kemaafan

Berlalu menitih lorong hitam ternoda



Saat ilmu dan akal menguasai fikiran

Bathin merintih penuh penyesalan

Tak menemukan apa yang dicari

Hanya memahami dinding yang polos



Terus melangkah menuju kebenaran

Kebenaran yang terabaikan oleh logika

Semua tertuju pada satu kesimpulan

Sebuah akhir yang berbeda tujuan



Tiada lelah dalam pencarian batas

Hasil akhir tidak lagi menjadi penting

Setiap sudut berbeda keinginan

Menggugah naluri yang berkecamuk



Sadar akan adanya perbedaan

Memantapkan jiwa menuju batas

Menggapai penyatuan tak terlihat

Merusak dimensi akal sehat manusia



Terbantahkan oleh fikiran yang terbatas

Menafikan wujud paling nyata dalam jiwa

Rusaklah peristiwa sebelum pertemuan

Penyesalan tak berarti lagi karenanya



Ingin memahami dengan ilmu

Ilmu terbatas mencapai wujud

Mencoba mencari dengan akal

Akal tak mampu melihat wujud



Batin terus bergejolak memahami

Sedekat apa wujud itu mendiami naluri

Jiwa terus menelusuri batas tak terlihat

Tercipta tanpa jarak bersama wujud



Penyatuan tak lagi terbantahkan

Tak ada lagi batas melindungi pandangan

Semua telah dihadapan keabadian wujud

Bertahan dalam ruang yang sempurna

0 Komen:

Catat Ulasan