24 Julai 2011

SENYUM

Sekadar Renungan

RENUNGAN:

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
------------------------------​------------------------

Saudaraku…
Izinkan aku menggoreskan sedikit tinta untuk mengisi lembaran buram yang bukan sekedar ocehan. Sekedar nasihat diri dan semoga engkau masih mau perduli. Sebab aku pun pernah berada dalam situasi seperti ini, Kemudian tangan-tangan Allah menggenggam dan menarikku kembali ke tepian, sehingga aku menangis dalam sujud-sujud panjang. Setiap saat berdoa memohon ampunan. Agar dijauhkan dari kemaksaiatan.
::::::::::::::::::::::::::::::​::::::::::::::::::::::::::::::​::::::::::::::::::::::::::::::​::

Aku sedih melihat tingkah muda mudi zaman sekarang.
Umur belasan sudah berani pacaran, pegangan tangan dan saling peluk di keramaian
Seolah harga diri tak lagi diperhitungkan.
Para orang tua tak lagi ambil pusing persoalan, karena sudah terlalu banyak himpitan.

Aku takut kiamat segera datang, karena sudah terlalu banyak kerusakan.

Agama seolah telah disingkirkan.
Usia muda menjadi alasan dibenarkannya pacaran.
Berzina seolah hanya berhubungan badan.
Padahal pandangan mata dan sentuhan adalah awal dari perzinahan.

Dan kala malam beranjak datang
Hasrat pun tak tertahankan, karena syaitan telah begitu kuat menggenggam dan menguasai qalbu dan cinta berubah menjadi nafsu yang menggebu.
Halal haram tidak lagi menjadi persoalan,
Seolah hidup di dunia menjadi selamanya.
Dan akhirat kini tak lagi ada.
Seolah Allah tak pernah melihat kita!!

Duhai saudaraku…
Apa engkau tau apa itu cinta?
Dapatkah engkau membezakan antara cinta dengan nafsu?
Tidaklah ada cinta sejati jika engkau belum halal untuknya
Semua adalah igauan,
Semua adalah fatamorgana bagai mata air di padang pasir.

Syaitan telah menutup mata kita,
Jika tiada iman yang menyertai.
Syaitan telah mengambil alih kemudi dalam hati
Karena tak ada tameng taqwa yang engkau pelihara.
Syaitan tengah berusaha merubah hatimu menjadi batu
Agar lantunan ayat-ayat suci tak lagi dapat mencairkan hati.
Syaitan sedang bekerja keras membangun istana salju,
Agar hatimu kian hari kian membeku.

Duhai adikku sayang…
Jangan engkau perturutkan nafsumu,
Karena ada malaikat yang setiap saat mencatat amal perbuatan kita.
Sayangilah saudaramu sekadarnya karena pada hakikatnya sesama muslim bersaudara, saudara satu iman, satu akidah.
Janganlah engkau turut bekerja sama dengan syaitan untuk meruntuhkan iman dari dirimu dan saudaramu,
Jagalah iman dirimu dan orang yang engkau kasihi
Hingga saatnya engkau siap untuk menghalalkan segalanya.

Ingatlah masa depanmu
Banyak hal yang mesti engkau raih agar dapat menjadi kebanggaan diri dan keluarga ketimbang memberi makan hawa nafsu yang tak akan pernah kenyang walau seberapapun engkau turuti.

Ingatlah! Allah senantiasa melihat kita.

Duhai sahabat-sahabatku…
Apalagi yang engkau cari?
Apalagi yang engkau tunggu?
Khitbahlah pasanganmu.
Agar setiap tatapan mata adalah ibadah.
Agar setiap sentuhan adalah ibadah.
Agar setiap pelukan hangat adalah ibadah.
Agar setiap kata-kata cinta adalah ibadah.

Janganlah engkau meragukan rezeki yang Allah berikan
Yakinlah Allah akan memudahkan jalan
Karena tiada pemberi rezeki selain dari-Nya.
Janganlah takut jodoh takkan datang.
Sehingga engkau menghalalkan pacaran.
Yakinlah Allah telah mempersiapkan,
Di dunia atau mungkin Allah simpan untuk menemanimu di akhirat nanti.

Isilah penantian dalam sujud-sujud panjang
Sambil engkau tetap berikhtiar untuk menjemput calon kekasih idaman yang akan engkau halalkan dihadapan Tuhan.
::::::::::::::::::::::::::::::​::::::::::::::::::::::::::::::​::::::::::::::::::::::::::::::​::

Kidung ini aku sampaikan sebagai curahan hati yang kian resah,
Sebagai penawar rindu yang kian menggebu,
Dari goresan pena cinta seorang sahabat.


Wassalamu'alaikum Wr. Wb

0 Komen:

Catat Ulasan